Program Makan Gratis Bisa Ciptakan 1,8 Juta Lapangan Kerja

by -369 Views
Program Makan Gratis Bisa Ciptakan 1,8 Juta Lapangan Kerja

Program Makan Gratis Nasional di Sekolah sebenarnya bukanlah hal yang baru. Namun demikian, program ini perlu ditingkatkan karena memiliki potensi dan manfaat turunan yang dapat diciptakan, termasuk penciptaan lapangan kerja baru.

Studi Indonesia Food Security Review (IFSR) menyebutkan bahwa Program Makan Gratis Nasional di Sekolah sebenarnya sudah dilaksanakan di Indonesia pada tahun 1997. Saat itu, program yang dimaksud disebut sebagai Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah dan berlanjut pada tahun 2010 dengan nama Revitalisasi PMTAS.

Pada tahun 2012, Pemerintah Indonesia mendapat dukungan dari WFP Indonesia dan beberapa program Local Food-Based School Meals, yaitu program pemberian makanan siswa berbasis pangan lokal. Selanjutnya, pada tahun 2016, ada program Perbaikan Gizi untuk Anak Sekolah (Progas).

Menurut Co-Founder Indonesia Food Security Review, I Dewa Made Agung Kertha Nugraha, berbagai program tersebut terbukti memberikan dampak positif dalam memperkuat sistem perlindungan sosial bagi masyarakat yang membutuhkan. Namun sampai saat ini masih terkendala oleh payung hukum berupa undang-undang untuk menjaga kelangsungan program ini lintas pemerintah.

Berdasarkan Badan Pangan PBB (UN WFP), Program Makan Siang di Sekolah dapat meningkatkan kesehatan dan kecerdasan anak, kesejahteraan komunitas dalam meningkatkan kesetaraan gender dan mendukung ekonomi nasional serta stabilitas sosial.

Untuk menjalankan program ini dengan sukses, diperlukan peningkatan di berbagai aspek, seperti prioritas penerima manfaat, kembangkan kerangka kebijakan yang jelas dan komprehensif, amankan pendanaan jangka panjang, perkuat kapasitas dan koordinasi pemangku kepentingan yang relevan di tingkat pusat dan daerah, libatkan masyarakat dalam desain dan implementasi program, dan tingkatkan partisipasi masyarakat.

Dari segi ekonomi dan lapangan kerja, program ini perlu dikembangkan dan diperluas cakupannya. Program tersebut juga diyakini punya dampak lebih terhadap perekonomian. Menurut studi World Food Program terkait Program Makan Gratis Nasional di Sekolah, setiap pengeluaran US$ 1 untuk program ini akan menghasilkan dampak ekonomi sebesar US$ 9.

Dengan adanya program ini, diciptakan 1,8 juta tenaga kerja langsung per dapur, belum termasuk petani, nelayan, peternak, dan UMKM. Dewa menyebutkan bahwa dana sekitar Rp 400 triliun tersebut hanya sekitar 2% dari PDB, dan negara hanya perlu mencari tambahan pendapatan negara kurang dari 2% saja dari PDB selama ini.

Dewa menyatakan bahwa perbaikan gizi anak-anak saat ini merupakan bagian dari upaya mencapai Indonesia Emas pada tahun 2045. Makan siang gratis untuk anak sekolah dianggap sebagai kebutuhan dasar yang harus dipenuhi.

Sumber: investor.id

Source link