Kasus Lumpuh Layu Akut Akibat Virus Polio Ditemukan oleh Kemenkes

by -82 Views

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah menerima laporan tentang tiga kasus lumpuh layu akut (Acute Flaccid Paralysis/AFP) yang disebabkan oleh virus Polio tipe dua.

Dua kasus tersebut ditemukan di provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur pada bulan Desember 2023, sedangkan satu kasus lainnya ditemukan di Jawa Timur pada tanggal 4 Januari 2024.

Maxi Rein Rondonuwu, Direktur Jenderal P2P Kemenkes RI, menyatakan bahwa dua kasus lumpuh layu akut ditemukan pada bulan Desember 2023 dengan kronologi kasus yang berbeda. Satu kasus adalah imunisasi polionya tidak lengkap dan satu lagi status imunisasinya lengkap tapi mengalami malnutrisi.

Kasus lumpuh layu akut pertama dialami oleh NH, seorang anak perempuan berusia 6 tahun dari Jawa Tengah, yang mengalami lumpuh layu akut pada 20 November 2023 dengan riwayat imunisasi polio tetes (OPV) hanya dua kali.

Kasus lumpuh layu akut kedua dialami oleh MAF, seorang anak laki-laki berusia 1 tahun 11 bulan, dari Jawa Timur, yang mengalami lumpuh pada 22 November 2023 dengan riwayat imunisasi lengkap tapi hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa ia mengalami malnutrisi.

Kedua anak tersebut menunjukkan hasil positif virus Polio tipe dua berdasarkan pemeriksaan Laboratorium Rujukan Polio Nasional BBLK Surabaya dan hasil sekuensing dari Laboratorium Bio Farma Bandung pada bulan Desember 2023.

Sementara itu, kasus lumpuh layu akut ketiga dialami oleh MAM, seorang anak laki-laki berusia 3 tahun 1 bulan, dari Jawa Timur, yang mengalami lumpuh pada 6 Desember 2023. MAM memiliki riwayat imunisasi polio tetes 4 kali dan polio suntik (IPV) 1 kali berdasarkan pengakuan orang tua. Hasil pemeriksaan pada bulan Januari 2024 juga menunjukkan positif virus Polio tipe dua.

Maxi menjelaskan bahwa Polio merupakan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Virus Polio dapat menular melalui air yang terkontaminasi dengan tinja yang mengandung virus Polio.

Oleh karena itu, Kemenkes mengimbau masyarakat untuk berperan aktif dalam menanggulangi dan memutus transmisi penularan virus Polio, salah satunya dengan melengkapi imunisasi polio pada anak, untuk mencegah perkembangbiakan virus di dalam saluran pencernaan agar tidak menyerang sistem saraf anak yang dapat menyebabkan kelumpuhan.