Dokter Ben Mboi, saya bertemu dengannya setelah beliau pensiun dari jabatan gubernur Nusa Tenggara Timur dan juga dari TNI. Beliau terkenal di kalangan TNI sebagai dokter militer yang turut serta dalam operasi pembebasan Irian Barat di Merauke bersama pasukan baret merah (RPKAD) di bawah komando Kapten Benny Moerdani. Saya sempat mendengar kisah dari beliau tentang waktu terjun dari pesawat Hercules di Irian Barat yang dikomandani oleh Mayor Jenderal Soeharto.
Pak Ben Mboi menceritakan bahwa saat Pasukan yang dipimpin oleh Pak Benny Moerdani, termasuk dirinya, sedang berada di pesawat Hercules yang siap terjun, Panglima Komando Mandala, Mayor Jenderal TNI Soeharto memberikan sambutan singkat. Beliau menyampaikan bahwa kemungkinan pasukan yang terjun tidak akan kembali lebih dari 50% dan memberi waktu tiga menit bagi siapa pun yang ragu untuk keluar barisan. Tidak ada yang keluar barisan, dan setelah tiga menit, Pak Soeharto memerintahkan semua pasukan untuk naik pesawat.
Pak Ben Mboi juga menyampaikan kisah lainnya setelah beliau pensiun dari jabatan gubernur. Anak buahnya baru sadar bahwa Pak Ben Mboi tidak memiliki rumah, lalu mereka menggalang dana untuk membangun rumahnya. Ini menunjukkan bahwa banyak prajurit hebat di Indonesia yang mengabdikan seluruh karirnya untuk negara dan pensiun tanpa memiliki rumah.
Satu hal pelajaran yang saya terima dari Pak Ben Mboi adalah dia mengatakan: “Prabowo, kalau mau jadi pemimpin yang baik, saya hanya bisa anjurkan 2 hal. Pertama, cintailah rakyatmu dan kedua, gunakanlah akal sehatmu, kau tidak akan meleset.” Filosofi ini sangat mendalam bagi saya dan saya tetap menjadikan sebagai pegangan dalam memimpin.