Kematian Pemimpin Hamas di Lebanon Berpotensi Meningkatkan Intensitas Perang di Gaza

by -78 Views

Beirut: Serangan yang diduga dilancarkan oleh Israel di ibu kota Lebanon, Beirut, menewaskan seorang pemimpin politik nomor dua dari kelompok pejuang Palestina Hamas pada hari Selasa kemarin. Kematian ini menandai kemungkinan peningkatan signifikan dalam perang antara Israel dan Hamas, serta meningkatkan risiko meluasnya konflik di Timur Tengah.

Saleh Arouri, tokoh paling senior Hamas yang terbunuh sejak perang Israel di Gaza meletus Oktober lalu, juga merupakan pendiri sayap militer kelompok pejuang tersebut, Brigade Al-Qassam. Kematiannya bisa memicu pembalasan besar-besaran oleh milisi kelompok Hizbullah asal Lebanon.

Melansir dari laman CBC, Rabu, 3 Januari 2023, serangan tersebut menghantam sebuah apartemen di distrik Syiah di Beirut yang merupakan basis Hizbullah. Pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah, berjanji untuk membalas serangan Israel tersebut yang menargetkan petinggi Palestina di Lebanon.

Hizbullah dan militer Israel hampir setiap hari terlibat saling serang di area perbatasan sejak meletusnya perang di Gaza pada 7 Oktober tahun lalu.

National News Agency, kantor berita Lebanon, melaporkan bahwa serangan itu dilakukan pesawat tak berawak (drone) Israel. Sejauh ini, para pejabat Israel menolak berkomentar.

Berbicara kepada awak media, juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari tidak menyebut langsung kematian Arouri, namun mengatakan, “Kami fokus dan tetap fokus berperang melawan Hamas.”

“Kami berada pada kesiapan tinggi untuk skenario apa pun,” tambahnya.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berjanji untuk terus melanjutkan serangan di Gaza sampai Hamas hancur dan lebih dari 100 sandera yang masih ditahan di Gaza dibebaskan. Menurutnya, proses ini bisa memakan waktu hingga beberapa bulan ke depan.

Di waktu yang sama, para pejabat Israel juga memperingatkan mengenai peningkatan tindakan terhadap Hizbullah, kecuali jika serangan lintas perbatasan dari Lebanon berhenti.

Netanyahu dan pejabat Israel lainnya telah berulang kali mengancam akan membunuh para pemimpin Hamas di mana pun mereka berada. Serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober telah menewaskan sekitar 1.200 orang, dan membuat 240 lainnya disandera. Sejumlah sandera telah dibebaskan lewat perjanjian gencatan senjata sementara.

Israel mengeklaim telah membunuh sejumlah pemimpin tingkat menengah Hamas di Gaza selama perang tersebut. Jika serangan di Lebanon terkonfirmasi, maka akan menjadi serangan pertama Israel di negara lain yang menewaskan petinggi Hamas.