Thomas Lembong, Mantan Menteri Perdagangan yang Menjadi Co-Captain Timnas AMIN: Profil dan Perjalanan Karirnya

by -102 Views

Jakarta: Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) diisi oleh orang-orang yang berbakat di bidangnya. Salah satu yang menarik perhatian adalah Thomas Trikasih Lembong atau yang lebih dikenal dengan Thomas Lembong. Ia sendiri pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan periode 2015-2016 di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

Thomas memilih untuk mendukung Anies-Muhaimin pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dan terpilih menjadi Co-Captain Timnas AMIN. Ia menyatakan bahwa alasan dia memilih mendukung AMIN adalah karena kedekatannya dengan Anies.

Ia dan Anies sudah berteman selama lebih dari 18 tahun. Selain itu, menurut perhitungannya, peluang AMIN untuk menang sangat besar. Oleh karena itu, ia tertarik mendukung pasangan tersebut.

Thomas Lembong lahir pada 4 Maret 1971. Pendidikan dasarnya ditempuh di Jerman hingga berusia 10 tahun, lalu melanjutkan SD dan SMP di Sekolah Regina Pacis, Jakarta. Selama SMA, ia pindah ke Boston, Massachusetts, Amerika Serikat. Di sana, ia menempuh kuliah di bidang arsitektur dan perancangan kota di Universitas Harvard dan mendapat gelar AB (Bachelor of Arts) dari program studi Architecture and Urban Design pada tahun 1994.

Karier Thomas dimulai pada tahun 1995 dengan bekerja di Divisi Ekuitas Morgan Stanley (Singapura). Dia kemudian bekerja sebagai bankir investasi di Deutsche Securities Indonesia dari 1999-2000. Ia juga pernah menjabat sebagai kepala divisi dan wakil presiden senior di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dari 2000-2002 yang bertugas merekapitalisasi dan merestrukturisasi sektor perbankan Indonesia setelah Krisis Keuangan Asia pada 1998.

Setelah itu, Thomas bekerja di Farindo Investments tahun 2002-2005. Pada tahun 2006, ia mendirikan sebuah perusahaan ekuitas swasta di Singapura bernama Quvat Management. Selain itu, ia juga menjadi presiden komisaris PT Graha Layar Prima Tbk (BlitzMegaplex) dari 2012-2014.

Thomas kembali ke pemerintahan pada 2013 sebagai penasihat ekonomi dan penulis pidato untuk Gubernur DKI Jakarta saat itu, Joko Widodo. Ia juga dianggap berhasil mengkaji Kemitraan Trans Pasifik atau Trans Pacific Partnership (TPP) serta berhasil meluncurkan layanan informasi harga bawang merah berbasis aplikasi online dengan nama Sistem Informasi Bawang Merah Brebes (SI BMB).

Setelah meninggalkan pemerintahan, Thomas mendirikan Consilience Policy Institute yang beroperasi di Singapura. Lembaga ini merupakan wadah pemikir yang mengadvokasi kebijakan ekonomi internasionalis dan reformis di Indonesia.

Pada Agustus 2021, Gubernur DKI Jakarta saat itu, Anies Baswedan, menunjuk Thomas sebagai Ketua Dewan PT Jaya Ancol. Sekarang Tom ingin kembali bermanfaat bagi negara dengan menjadi Co-Captain Timnas AMIN.

“Jadi sudah tiba saatnya kita memberikan kembali ke negara. Kalau investasi ini berhasil, berkatnya buat negara, buat bangsa,” ujar Tom.