Para calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (cawapres) kini mulai menggunakan aplikasi media sosial TikTok untuk lebih dekat dengan pemilih. Capres nomor urut 01 Anies Baswedan misalnya menjadi perbincangan di media sosial X, setelah melakukan siaran langsung (live) menggunakan TikTok.
Dosen Ilmu Politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin mengatakan Tiktok bisa menjadi sarana atau instrumen untuk berkampanye dan sosialisasi. Capres atau cawapres memperkenalkan diri mereka dengan cara yang baik dan positif.
“Tiktok menjadi sarana atau salah satu media sosial yang digandrungi oleh publik. Dengan Tiktok masyarakat bisa mengakses siapapun, baik tokoh publik termasuk para capres,” ujar Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini ketika dihubungi, Senin, 1 Januari 2024.
Ia mengatakan suka atau tidak suka, TikTok adalah salah satu media sosial yang digandrungi masyarakat saat ini sehingga para kandidat capres ataupun cawapres akan menggunakannya. Ujang menilai kampanye lewat TikTok hal yang positif.
“Apapun itu saya melihat, Memang suka atau tidak suka ketika Tiktok digandrungi masyarakat, kandidat capres maupun cawapres masuk ke sana. Menjelaskan pada publik aktivitas hariannya, kegiatan positifnya, visi-misi ataupun program mereka, juga ide dan gagasan menggunakan audio-visual,” ungkapnya.
Saat ditanya mengenai efektivitas kampanye di TikTok, Ujang mengatakan perlu ada pendalaman atau survei untuk mengukur hal itu. Namun, menurutnya Tiktok menjadi instrumen media sosial yang paling penting saat ini untuk berkampanye oleh para kandidat kepada audiens mereka
