Kekuatan Laut: Panduan untuk Abad Kedua Puluh Satu

by -90 Views
Kekuatan Laut: Panduan untuk Abad Kedua Puluh Satu

Ditulis oleh Profesor Geoffrey Till

“Inti dari kekuatan laut bukanlah apa yang bisa dan tidak bisa dilakukan di laut, tapi bagaimana kekuatan laut mempengaruhi bahkan menentukan apa yang terjadi di daratan. ‘Karena manusia hidup di darat bukan di laut, perang ditentukan di darat. Kekuatan laut bukanlah kekuatan at sea, tetapi kekuatan from sea.’”

Professor Geoffrey Till adalah pengajar ilmu maritim di Joint Service Command and Staff College. Ia telah menulis puluhan buku di topik ini, namun buku ini adalah “kitab wajib” untuk semua prajurit yang ingin memahami apa itu, dan bagaimana cara menggunakan kekuatan laut.

Inggris Raya sempat menjadi kerajaan dengan kekuasaan terbesar di dunia. Pada abad ke-18, kekuasaan Inggris Raya mencakup 23% populasi bumi dan 24% area bumi. Mereka bisa melakukan ini walaupun saat itu anggaran pertahanan Inggris Raya hanya 2% dari Produk Nasional Bruto (PNB). Menurut Profesor Geoffrey, dominasi Inggris Raya akan dunia dimungkinkan oleh dominasi AL Inggris atas AL pesaingnya, di mana AL Inggris pada waktu itu adalah hampir 40% dari angkatan perang Inggris.

Perang memang tidak dimenangkan di laut. Namun penguasaan AL atas laut dapat menentukan apa yang terjadi di darat, karena laut adalah sumber kekayaan, media transportasi, media informasi dan media dominasi.

Tidak terhitung contoh perang yang dimenangkan oleh pihak yang menang karena mampu melakukan blokade laut terhadap bala bantuan, logistik atau jalur ekonomi pihak yang kalah. Walaupun sekarang ada transportasi udara, hampir seluruh kebutuhan pokok manusia diantaranya makanan dikirimkan menggunakan kapal laut. Hampir seluruh pergerakan Angkatan Darat yang harus lintas pulau juga mengandalkan laut.

Karena itu perencanaan pertahanan laut harus memperhitungkan kemampuan untuk mempertahankan dominasi teritori laut. Faktor utama yang paling menentukan dalam hal ini adalah luas dari wilayah laut yang harus dipertahankan. Semakin luas wilayah lautnya, harus semakin besar angkatan lautnya. Tidak ada alternatif lain.

Pos ini ditulis oleh Profesor Geoffrey Till dan dipublikasikan oleh Prabowo Subianto.