Pasukan AS Menggagalkan Serangan Rudal Houthi di Laut Merah terhadap Kapal Komersial

by -60 Views

Kapal perusak Amerika Serikat (AS) yang berpatroli di Laut Merah menembak jatuh dua rudal balistik yang ditembakkan dari wilayah Yaman yang dikuasai Houthi.

Penembakan jatuh rudal Houthi ini dilakukan menanggapi laporan sebuah kapal komersial terkena serangan rudal.

Menurut Komando Pusat AS, kapal kontainer Maersk Hangzhou – milik Denmark tetapi berlayar di bawah bendera Singapura – dilaporkan pada pukul 20.30 waktu setempat telah diserang oleh rudal di Laut Merah Selatan.

“Tidak ada yang terluka dan kapal tetap layak berlayar,” lapor CENTCOM dalam postingan media sosial, dilansir dari CBS News, Minggu, 31 Desember 2023.

“Namun, saat merespons bantuan Maersk Hangzhou, USS Gravely menembak jatuh dua rudal anti-kapal yang ditembakkan dari Yaman,” lanjut CENTCOM.

Rudal-rudal tersebut tampaknya diarahkan ke USS Gravely dan USS Laboon, yang juga merespons terhadap Maersk Hangzhou.

Kelompok militan Houthi yang didukung Iran – yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman – telah menargetkan kapal-kapal komersial di Laut Merah sejak Israel melakukan serangan balik ke Gaza pada 7 Oktober 2023.

Serangan ini terjadi usai Hamas melakukan penyerangan mendadak ke Israel pada hari yang sama. Namun, Israel menggunakan hal tersebut untuk membumihanguskan Gaza.

Akibat serangan Hamas ke Israel, sekitar 1.200 orang tewas di sana. Namun, serangan balik Israel ke Gaza yang masih berlangsung hingga sekarang, sudah menewaskan lebih dari 21 ribu warga Palestina.

Awal bulan ini, CENTCOM melaporkan bahwa USS Carney, sebuah kapal perusak berpeluru kendali, menembak jatuh 14 drone penyerang yang diduga ditembakkan dari Yaman yang dikuasai Houthi.

Gedung Putih pekan lalu menuduh Teheran “sangat terlibat” dalam serentetan serangan di Laut Merah oleh pemberontak Houthi terhadap kapal-kapal komersial, sebuah tuduhan yang dibantah oleh wakil menteri luar negeri Iran.

Pentagon melaporkan bahwa pada 23 Desember, sebuah kapal tanker kimia di lepas pantai India dihantam oleh pesawat tak berawak yang ditembakkan dari Iran. Kapal itu berlayar di bawah bendera Liberia dan dioperasikan oleh Belanda. Tidak ada yang terluka.