Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menyoroti tentang pentingnya oposisi dalam menjaga demokrasi yang sehat.
Hal tersebut sering disampaikan Anies di banyak kesempatan termasuk saat debat capres beberapa waktu lalu.
Menurut Anies keberadaan oposisi yang kuat memberikan kekuatan lebih besar kepada pemerintah untuk mengambil keputusan strategis.
“Ada ruang bagi oposisi untuk mengungkapkan pandangannya. Sehingga ada perdebatan yang berimbang, dikasih ruang untuk perdebatan itu. Tapi kalau ruang perdebatan itu tidak ada maka yang rugi ya kita semua,” ucap Anies.
Pandangan Anies dalam memaknai oposisi ini senada dengan pemikiran mantan ketua DPW PSI, Michael Sianipar. Michael merasakan langsung bagaimana ia menjalankan praktik oposisi sehat yang akhirnya mendorong pemerintah provinsi DKI yang kala itu dipimpin Anies Baswedan berjalan dengan baik dan menghasilkan karya-karya yang luar biasa termasuk Formula E hingga pembangunan Jakarta International Stadium (JIS).
“Dan kita di PSI Jakarta selalu konsisten mengkritik Anies Baswedan karena kita mengambil posisi oposisi, dan menurut gue keberadaan oposisi itu penting untuk demokrasi yang sehat,” kata Mike sapaan Michael Sianipar mengutip dari Youtube Total Politik.
“Jujur aja sebagai politisi muda, sebagai ketua partai oposisi, gue belajar juga bahwa kita boleh berseberangan dalam politik, lawan tanding. Tapi kita masih dalam satu kerangka dalam membangun Indonesia,” sambungnya.
Lebih lanjut, Mike mengutarakan bagaimana ia bersama seluruh rekan PSI Jakarta paling keras mengkritik Formula E hingga akhirnya event internasional tersebut berlangsung sukses.
“Bisa dicek sejarahnya, partai yang paling keras mengkritik Formula E bahkan sebelum dianggarkan, itu PSI. Gue rasa banyak yang menyangsikan Formula E itu bisa berjalan. Gue pun yakin tidak akan jadi. Mana mungkin sirkuit jadi dalam beberapa bulan. Tapi begitu acara terselenggara, apakah karena sikap politik lalu ego pribadi pokoknya gue udah anti Anies mau tarok dimana muka gue. Kalau berpikir begitu artinya gue berpikir sempit,” beber Mike.
Pada akhirnya Mike pun memang harus mengakui kalau penyelenggaraan Formula E berjalan berkat sistem pengawasan yang mereka lakukan sebagai oposisi. Ia juga menyampaikan pesan agar seluruh politisi bisa berlaku objektif.
“Memangnya kalau oposisi terus nggak boleh mengakui itu berjalan baik, apakah nggak boleh objektif. Kalau politik itu semuanya harus subjektif ini kelompok pro Anies, ini kelompok anti Anies yang kita bina supaya terus kasih kebencian, itu politik yang tidak bertanggung jawab, dan kalau itu politik yang dipaksakan ke diri gue, gue nggak mau politik seperti itu. Sebaliknya saat gue punya kesempatan sebagai ketua partai oposisi menunjukkan politik yang dewasa, gue tunjukkan dengan datang ke lokasi Formula E,” tegas Mike.
Di venue Formula E yang berlokasi di Ancol, ia bahkan menemui Gubernur Anies dan mengucapkan selamat atas terselenggaranya Formula E.
“Anies ngomong gini; terima kasih Mike sudah datang, terima kasih kalian PSI sudah mengawal acara ini dan acara ini terlaksana karena kalian mengkritisi,” ucap Mike menirukan kalimat Anies saat itu.