Enam Langkah Memilih Produk Perawatan Kulit yang Tepat untuk Bayi

by -114 Views
Enam Langkah Memilih Produk Perawatan Kulit yang Tepat untuk Bayi

Jakarta: Saat mengelus kulit bayi, tentunya kita merasakan tekstur yang halus dan lembut. Bahkan, ada ungkapan “sehalus pantat bayi”, pasti Anda sering mendengarnya, bukan?

Ya, kulit bayi sangatlah lembut, namun juga sangat rentan. Bahkan, lebih rentan terhadap kekeringan karena jauh lebih tipis dibandingkan kulit orang dewasa. Kulit bayi juga lebih permeabel, artinya apapun yang dioleskan pada permukaan kulit akan mudah terserap ke dalam tubuh.

Bayi juga dilahirkan dengan kekebalan yang rendah, sehingga kulit mereka rentan terhadap infeksi dan reaksi terhadap apa pun yang diberikan pada mereka. Itulah sebabnya para ahli menyarankan untuk tidak mengoleskan produk apapun pada kulit bayi baru lahir selain air.

Seiring bertambahnya usia bayi, orangtua biasanya mulai mengaplikasikan produk untuk mempertahankan kelembapan dan mencegah kulit mengering. Di sinilah produk perawatan kulit bayi berperan.

Belum lagi banyaknya pilihan di luar sana yang sering membuat para orangtua makin bingung. Meski begitu, orangtua harus memilih produk perawatan kulit bayi yang tepat. Nah, untuk mempermudah, ada beberapa hal yang perlu diketahui dalam memilih produk perawatan bayi, antara lain:

1. Keperluan mendasar
Sabun bayi seperti sabun mandi bayi, sabun cuci muka bayi, atau krim bayi untuk kulit kering adalah sesuatu yang tidak dapat ditinggalkan oleh kebanyakan orangtua karena diperlukan untuk pembersihan. Bagi kebanyakan bayi, orangtua juga menggunakan sabun untuk mencuci rambutnya. Namun, jika bayi memiliki rambut tebal, sebaiknya pilih sampo bayi. Salah satu tujuan utama produk perawatan kulit bayi adalah untuk mencegah kekeringan, oleh karena itu body lotion bayi juga diperlukan. Biasanya ini dipakai setelah bayi dimandikan. Bayi juga memerlukan krim anti ruam popok, yang diformulasikan khusus untuk kulit halus bayi. Perlengkapan bayi lainnya adalah baby oil, yang lebih banyak digunakan sebagai minyak pijat daripada sebagai pelembap. Ingat, kulit bayi tidak menyerap minyak dengan baik. Krim alergi kulit bayi juga diperlukan untuk kulit sensitifnya. Selain itu, tidak ada hal lain yang diperlukan untuk bayi. Pilih perlengkapan bayi baru lahir dengan semua produk yang mengandung bahan-bahan alami.

2. Hindari bahan sintetis
Baca label bahan sebelum membeli produk bayi apa pun jenisnya. Pastikan produk yang orangtua beli bebas dari bahan sintetis apapun. Mengutip laman Mama Earth, hindari beberapa bahan kimia yang terdapat dalam beberapa produk bayi, seperti paraben, phthalates yang bisa menyebabkan asma, ADHD, dan banyak masalah kognitif lainnya. Selain itu, minyak mineral yang bisa menyebabkan kanker, menyumbat pori-pori dan menghalangi kulit untuk bernapas. Pun hindari dimethicone yang bisa mengiritasi kulit dan tidak mudah diserap. Produk bayi tidak boleh mengandung pewangi karena dapat menyebabkan reaksi dan iritasi pada kulit. Satu lagi, anti-bakteri/anti-mikroba mungkin terdengar lebih aman untuk bayi, namun sebenarnya tidak. Pasalnya, bila berlebihan dapat menyebabkan masalah seperti resistensi antibiotik dalam jangka panjang.

3. Carilah bahan produk alami
Mengetahui bahan apa saja yang aman untuk bayi dan dapat membantu menutrisi kulit halusnya, sangatlah penting. Misal, produk mandi bayi sebaiknya terbuat dari bahan alami, cocok untuk kulit sensitif. Seperti, lidah buaya dengan kandungan Vitamin A, B, C, dan E, sangat baik untuk melembapkan kulit dan menenangkan kulit yang teriritasi. Minyak almond dan minyak zaitun membantu mengunci kelembapan dan menjaga kulit bayi tetap halus dan lembut. Secara tradisional, tepung buncis telah digunakan untuk menyembuhkan masalah kulit dan membersihkan kulit.

4. Bahan organik
Produk perawatan kulit organik untuk bayi mengandung bahan-bahan yang ditanam tanpa bahan kimia apapun, baik pupuk maupun pestisida. Beberapa penelitian mengaitkan penggunaan pupuk dan pestisida sintetis dengan kanker dan gangguan endokrin. Bahan-bahan tersebut baik bagi lingkungan dan planet ini karena tidak mencemari tanah dan air dengan membuang bahan kimia berbahaya ke saluran pembuangan.

5. Bersertifikat
Periksa sertifikasi dari otoritas otentik. Banyak sertifikasi dari berbagai dewan adalah pertanda baik. Namun, yang perlu diingat adalah tidak semua yang berlabel ‘alami’ atau ‘herbal’ aman untuk bayi. Faktanya, ada beberapa tumbuhan yang sebenarnya berbahaya atau dapat menyebabkan alergi. Jadi, pilihlah produk yang hipoalergenik. Artinya, produk ini memiliki risiko reaksi alergi yang sangat rendah bila diterapkan.

6. Keseimbangan pH
Setelah beberapa minggu lahir, pH kulit bayi menjadi sedikit asam. Ini adalah mekanisme perlindungan kulit saat bayi menyesuaikan diri dengan dunia di luar rahim. Mendapatkan tingkat pH sedekat mungkin dengan kulit bayi adalah hal yang paling tidak berbahaya baginya. Produk yang lebih basa, seperti sabun biasa, dapat mengiritasi dan mengeringkan kulit bayi. Banyak merek menyebutkan tingkat pH yang tepat, sehingga orangtua dapat menentukan apakah itu basa atau asam. Apapun produk yang orangtua pilih untuk bayi, pastikan melakukan uji tempel terlebih dahulu. Oleskan sedikit produk pada sebagian kecil lengan atau kaki bayi dan tunggu selama 24 jam. Jika melihat adanya kemerahan atau ruam, jangan gunakan produk ini. Jika bayi rentan mengalami kulit kering atau memiliki kondisi kulit seperti eksem, gunakan produk perawatan kulit yang direkomendasikan oleh dokter anak. Ingat, penggunaan produk yang dijual bebas sangat bisa mengeringkan kulit bayi, dan bahan-bahannya dapat menyebabkan reaksi alergi. Inilah sebabnya para ahli anak menyarankan penggunaan produk yang diformulasikan khusus untuk bayi. (yyy)