Peningkatan Kasus DBD Diprediksi Terjadi di Akhir Tahun

by -151 Views

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan tren penambahan kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia. Peningkatan kasus ini berkorelasi dengan fenomena alam El Nino yang menyebabkan panas berkepanjangan.

“Kasus dengue di Indonesia terus meningkat dalam 50 tahun terakhir. Setelah diamati polanya akan naik setiap kali terjadi El Nino tinggi, maka kasusnya pun akan naik dengan tinggi. Oleh karena itu, kita alami lagi dan puncaknya diprediksi pada akhir Desember atau awal Januari 2024,” kata Budi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 28 November 2023.

Puncak DBD di Indonesia terjadi saat Ocean Nino Index (ONI) mengalami peningkatan. Sehingga, diprediksi peningkatan kasus DBD akan terjadi akhir tahun ini.

“Dengue mengikuti pola El Nino, dimana saat tinggi maka kasus ikut tinggi. Kemungkinan akhir tahun ini dan awal tahun depan masuk dengan status very strong (sangat kuat) 2 derajat naik suhu air laut dibandingkan dengan sebelumnya,” ujar dia.

Upaya penurunan kasus DBD bisa dilakukan melalui penyebaran bakteri wolbachia yang merupakan bakteri alami. Bakteri tersebut terdapat dalam tubuh beberapa serangga seperti lalat buah, kupu-kupu, ngengat, dan nyamuk.

“Wolbachia tidak dapat bertahan hidup di luar sel serangga karena tidak memiliki mekanisme untuk mereplikasi dirinya sendiri tanpa bantuan serangga inangnya. Wolbachia tidak dapat bertahan hidup di lingkungan, tidak dapat berpindah ke serangga lain atau manusia,” jelas Budi.

Menurut Budi, nyamuk wolbachia harus diperbanyak karena menjadi vektor atau lawan alami dari nyamuk aedes aegypti. Sehingga, virusnya kalah dengan bakteri karena ada metabolisme tertentu sehingga nyamuk vektor tidak bisa menyebarkan virus dengue ke manusia.