Neta sebagai pemain baru di industri otomotif nasional sedang mempersiapkan layanan mereka. Mereka menargetkan dapat mengoperasikan 10 dealer di berbagai daerah di Indonesia hingga akhir tahun 2023. Target ini tergolong masuk akal karena hanya ada 2 bulan tersisa hingga tahun 2023. Saat ini, baru ada 4 dealer yang beroperasi di kawasan Jabodetabek. Sementara 6 dealer lainnya yang segera beroperasi akan berada di daerah Kebon Jeruk Jakarta, Mampang Jakarta, Soekarno Hatta Bandung, Kenjeran Surabaya, Palembang, dan Bali. Neta, merek mobil listrik dari China, telah bermitra dengan perusahaan Indonesia seperti Thamrin Group, Arista Group, PT Nev Auto Mobil, dan PT Auto Investa International untuk membangun jaringan resminya.
Dian Fardiansyah, Deputy Network & Sales Director dari PT NETA Auto Indonesia, menjelaskan bahwa mereka berusaha untuk lebih mudah menjangkau konsumen melalui kerjasama dengan dealer-dealer ternama yang berada di Jabodetabek, Jawa, Bali, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi. Saat ini, fokus utama mereka adalah di area pusat dan akan terus berkembang setiap bulannya.
Selanjutnya, Neta juga akan memperluas jaringan dealer hingga ke Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan. Mereka berusaha agar setiap dealer yang dibangun memiliki layanan lengkap, yaitu Sales, Service, dan Spare Parts, dan juga sudah dilengkapi dengan fasilitas pengisian daya (AC Charging). Dian mengungkapkan bahwa target mereka ke depan adalah memiliki dealer dengan fasilitas yang memadai untuk mobil listrik yang tersebar di seluruh Indonesia, namun saat ini Neta akan fokus terlebih dahulu di area Jawa, Bali, dan Sumatera.
Saat ini, Neta baru memasarkan model V yang dibanderol seharga Rp379.000.000 (on the road Jakarta). Konsumen dijanjikan akan mendapatkan mobil yang dipesan pada bulan November 2023. Model V ini memiliki baterai berkapasitas 40,7 kWh dan mampu menempuh jarak 384 KM menurut standar pengujian New European Driving Cycle (NEDC) dan 401 KM menurut standar pengujian China Light-Duty Vehicle Test Cycle (CLTC).
